9.27.2006,20:42
Siapa Tuhanmu? Komputer.
(Topik ini nggak untuk dimasukkan ke hati, cuma sebagai renungan Ramadhan aja.)

Assalamualaikum Wr. Wb.

Malaikat bertanya pada kita, "Siapa Tuhanmu?"

"Komputer."

Ngeri juga ya ngebayanginnya? Tapi memang itu yang sejujurnya terjadi kepadaku. Setidaknya, sebelum Ramadhan tahun ini tiba.

Sebenarnya topik ini cukup bagus untuk diperbincangkan, terutama karena ia memiliki variabel yang cukup banyak. Ada yang Menyembah Uang, Menyembah Jabatan, Menyembah Pacar, Menyembah Idola, Menyembah.... banyak lagi deh. Tapi yang terjadi padaku adalah, aku diperbudak oleh komputer.

1. Berapa banyak Penyembah Komputer?


Okei. Mari kita adakan survey. Berapa banyak orang yang menyembah komputer, baik secara rela atau terpaksa? Pasti jumlahnya banyak. Anak 12 tahun yang keranjingan Internet dan Blogging? Iya. Seorang anak pecinta game online? Tentu. Seorang administrator web? Pekerja kantoran yang berkutat dengan Word dan Excel? Graphic Designer? Hampir semuanya, tergantung dan menggantungkan dirinya pada Komputer. Masih bersyukur kalau ada yang ingat Allah disela-sela kesibukannya pada sesuatu itu.

Bayangkan, orang-orang di Silicon Valley sana 24/7 bekerja pake komputer. Sekretaris juga. Designer juga. Arsitek juga. Businessman juga. Sampai orang yang "cuma-main-main-doang" aja sekarang mulai tergila-gila dengan komputer. Banyak yang tak bisa hidup tanpanya. Alat mendengarkan musik, berkreasi, kerja, main-main, sampe perbuatan yang dosa kayak nonton bokep dan hacking dkk. bisa dengan mudah dikerjakan sama Komputer.

2. Contoh Kasus : Pemuja Komputer Gila-Gilaan.

Mmm, mari kita ambil contoh yang terburuk deh, si hina-dina-nestapa Wisnu Aryo Setio aja dulu. Ramadhan tahun lalu, aku berhasil khatam Qur'an, dan hampir mencapai titik *kalau kata orang ESQ* God Spot yang terang banget. Aku nangis sambil Shalat! Bayangkan! Waktu itu rasanya aku kecil banget di hadapan Allah. Aku malu.

Tapi apa yang terjadi setelah Ramadhan pergi? Aku berubah. God Spotnya ilang. Pergi. Bayangkan, dalam 1 tahun, aku cuma bisa baca Qur'an sampai 10 juz! Padahal waktunya setahun! Dan yang paling parah, aku mulai beranjak dari rutinitas Shalat. Oh my. Itu adalah penyesalan aku yang terbesar tahun ini. Nyesel rasanya menyia-nyiakan kesempatan untuk Curhat sama Allah selama hampir Setahun. Dan aku nggak yakin bahwa dosa-dosa aku bakalan diampunin gitu aja sama Allah, karena kesombongan aku terhadapNya begitu besar. Dan aku.... terlalu mencintai Dunia yang sebenernya nggak lebih besar dari sebutir pasir ditengah lautan.

Kalau aku lagi main komputer, Adzan itu seolah desau angin. Nggak kayak Ramadhan lalu dimana Adzan = Undangan. Kalau aku lagi blogwalking, main-main di Photoshop, ngetik puisi, atau main game, kewajiban aku untuk Shalat itu seolah nggak aku hiraukan lagi. Yang penting aku puas. Aku juga terlalu sombong, ya, sombong dihadapan Allah, sehingga Dia hanyalah sesuatu yang aku ingat di Selasa dan Jumat Ba'da Maghrib, waktu aku mengaji secara rutin. Selepasnya Dia hanyalah sesuatu yang aku anggap sebagai Tuhanku tapi jarang aku ingat, apalagi bersyukur dan menyebut namanya. Shalat Subuh cuma jadi ritual pagi yang melengkapi mandi dan gosok gigi, tanpa diserap maknanya. Shalat lain? Bolong. Beneran! Ini adalah posting yang jujur banget. Karena ini bulan Ramadhan lho. Oh iya, kecuali Shalat Maghrib di hari Selasa dan Jum'at karena momennya mau ngaji. Setahun kemarin aku hidup bagai human-android yang kerjaannya main, makan, *sori* berak, dan pacaran sama komputer. Udah.

Bahkan, momen-momen penting dalam hidup aku di Tahun ini banyak yang aku lewatkan sendiri tanpaNya. Aku masuk SMPN5 aja cuma sebentar aja inget padaNya. Yaitu pada detik-detik terakhir sebelum Uji Mutu Pendidikan. Sama saat pengumuman SMPN 5. Bahkan, pas orang tua aku gonjang-ganjing untuk kesekian kalinya ini, aku malah bersifat masa bodoh tanpa berdoa pada Allah. Berarti aku tipe penjilat yang "nyembah-kalau-ada-maunya-ajah"

Karena hal ini, aku bener-bener ngerasain yang namanya jadi manusia yang kosong.

Nggak ada isinya.

Berarti berapa banyak dong dosa yang aku tanggung? Walau aku secara sah belum baligh, tapi karena aku sudah bisa membedakan baik dan buruk, aku sudah harus menanggung dosaku. Atau setidaknya berlatih untuk menanggung dosa sendiri. Nanti, kalau sudah saatnya semua dosa itu ditanggung sama aku. Ouch. Api neraka yang menjilat-jilat bakal menunggu aku buat dilumat. Dan aku NGGAK MAU itu terjadi. Sedih banget memikirkan fakta bahwa dosa aku udah banyak dalam setahun. Kalau nanti numpuk selama 2 tahun? 3 tahun? Puluhan Tahun sampe Tua? Apa jadinya?

3. Untung vs. Rugi

Coba kita hitung. Kalau tidak ada Allah, akan lebih rugi mana dibandingkan dengan tidak ada komputer?

Kalau nggak ada Allah dan campur tangannya, mungkin diantara jutaan sperma yang berjuang masuk ke induk telur, sperma asalku keburu mati duluan dan yang lahir adalah seorang anak yang namanya Badru, bukan Aryo.

Kalau nggak ada Allah dan campur tangannya, mungkin aku dilahirkan menjadi anak yang cacat mental, fisik, dan imbesil.

Kalau nggak ada Allah dan campur tangannya, mungkin hidupku akan merana, terlunta-lunta tanpa rumah, makanan, dan pakaian yang layak.

Kalau nggak ada Allah dan campur tangannya, mungkin nggak ada para penemu komputer dan manusia masih terjebak dengan mesin tik sampai tahun 2100.

Sedangkan kalau aku kehilangan komputer, aku hanya kehilangan sebuah kotak multifungsi buatan manusia juga. Yang suatu saat bisa hang, crash, reboot, bahkan meledak. Kemasukan virus, atau overheat lalu meleleh. Walau komputer adalah benda yang paling hebat dan serbabisa dewasa ini, tapi tetep aja banyak banget kekurangannya.

Jauh BANGET, lebih jauh dari jarak jutaan galaksi ke galaksi lainnya, bahkan mungkin tak terhingga jauhnya, apabila komputer "diadukan" dengan Allah SWT. Allah membuat manusia dengan mudah, dan dengan mudah pula ia membinasakannya. APALAGI sebuah benda buatan manusia. Dalam sedetik saja Dia bisa menyebarkan virus yang menghilangkan peradaban komputer, SELAMANYA.

4. Kesimpulan.

Aku bodoh kan? Aku bodoh banget karena memilih "kotak ajaib" ini dibandingkan Allah. Begitu juga dengan JUTAAAN orang bodoh lainnya yang memilih selembar kertas lecek dengan tulisan ONE HUNDRED DOLLAR, atau sepotong gelar kecil di belakang nama, atau kursi prestisius di gedung dewan, bahkan, banyak dari kita yang lebih memilih untuk menyembah sekeping DVD berisi konten XXX dibandingkann Tuhan kita yang Maha Agung, Allah SWT?

Suatu kebodohan yang sangat bodoh. Bodoh kuadrat.

Sebenarnya tidak ada salahnya juga untuk mencintai sesuatu. Hobi kita. Barang Favorit kita. Pekerjaan kita. Keluarga kita. Pacar kita. Tapi jangan sampai kecintaan kita yang berlebihan itu mengalahkan kecintaan kita padaNya. Allah yang menghidupi kita. Memberi kita kesempatan untuk bernafas dan melihat dunia, juga memberi kita waktu lebih lama untuk mencintai apa yang kita cintai.

Jangan sampai kebahagiaan semu dunia merenggut kecintaan kita semua padaNya, seperti yang mereka lakukan padaku tahun lalu.

Bagiku, ini adalah perjalanan mencariNya.
Sebuah usaha dan perjuangan yang tidak mudah.
Suatu usaha menepati janji untuk mengingatNya.
Suatu usaha untuk menjadikanNya cinta sejatiku diatas segalanya.
Suatu usaha pencarian Tuhan yang lama hilang.
Suatu usaha menetapkannya lagi sebagai Tuhanku yang Satu.

Aku ingin menemui Allah lagi, seperti tahun lalu.
Sebagai seorang hamba yang taat padaNya.
Dan rela berkorban untukNya.
Agar ku jadi seorang hamba.
Yang Dia cinta.

Dalam Doanya, Ustadz Usep berkata :
Ya Allah. tancapkanlah HidayahMu di hati kami pada Ramadhan ini.
Dan janganlah Engkau cabut kembali HidayahMu itu sesudahnya.

Semoga ya Allah, hati kami semua yang membaca tulisan ini menjadi terbuka lebar dan bersiap untuk menerima hidayahmu di Ramadhan ini. Siapkanlah hati kami ya Allah.

Lindungilah kami semua dari godaan-godaan setan, nikmat duniawi yang fana, dan tunjukkanlah pada kami jalan yang lurus. Terangilah hati kami dengan sinar petunjukMu, seperti engkau menyinari dunia ini dengan sinar matahariMu, selama-lamanya.

Sekian saja renungan Ramadhannya. Moga-moga Allah selalu mengisi Hati kita. Membasahi relung-relung jiwa kita yang kering dengan nikmatnya. Dan kuharap, saat kita semua nanti ditanya oleh malaikat di alam sana, kita akan menjawab "Allah SWT" apabila ditanya Siapa Tuhanmu. Insyaallah.

Wabillahitaufik wal Hidayah,
Wassalamualaikum Wr. Wb.
 
ditulis oleh Si Iyo > <


23 Komentar:


  • At 28.9.06, Anonymous Anonymous

    begitu nampaknya,dik.

     
  • At 28.9.06, Anonymous Anonymous

    Biasa aja tuh, ga sampe menyembah :D . Sering didepan komputer sih iya, tapi tetep inget sholat sama kehidupan diluar sana.

     
  • At 28.9.06, Blogger Unknown

    nggak pernah nyembah komputer... komputer malah sebagai sarana untuk riset tentang Islam secara netral...

     
  • At 28.9.06, Blogger Si Iyo

    bagus itu. gak kayak gua.

     
  • At 28.9.06, Blogger BieLa

    hmm..
    ga ada larangan c didepan kompie truz..
    tpi jgn ampe nyembah
    wong yang nyiptain kompi itu manusia, masa manusia yg nyembah kompi..

    *sama aja kyk pembuat patung yg nyembah patungnya*

     
  • At 28.9.06, Blogger Si Iyo

    sebenernya sih biel, gak nyembah yang 'nyembah' gitu juga. cuma, aku selalu mendahulukan urusanku dengan komputer dibanding solat, ngaji, dan dzikir. jadi seolah aku menduakan Allah. Kayk gini deh, kita percaya sama tukang ramal itu kan tetep aja menduakan Allah. Walau belum tentu kita berubah terus menyembah peramal itu.

    begitu juga dengan komputer, mungkin ada orang yang kalau udah main komputer, sampe gak inget dunya akhirat. *lirik wisnu*

    orang-orang yang baca tulisan ini kayaknya terlalu 'melihat garis besarnya' aja, bahwa Si Iyo nyembah komputer, dan Iyo solat buat komputer setiap harinya. Bukan! Yang aku maksud itu, urusan akhirat kita ketutup sama urusan duniawi, dan salah satu 'setan'nya komputer.

    udah gak salah tafsir lagi kan?

     
  • At 29.9.06, Anonymous Anonymous

    Ya, saya?
    *Garuk-garuk kepala sambil pasang muka innocent*

     
  • At 30.9.06, Anonymous Anonymous

    Gile men lu tuh kaya gue bgt emang puasa sekarang ini buat gw sadar bgt ma ALLAH tau ngga faktor yg buat gw brubah waktu gw liat vidio siksa alam kubur yg dari soviet itu men weh gila bener kita manusia tuh cuma dititipin aja ma ALLAH dibadan yg kita puny skarang trus kita ga punya apa2 cuma roh kita yg akan ditnya nantinya diakhirat tp bedanya gw goblok ma komputer

     
  • At 3.10.06, Anonymous Anonymous

    Alat mendengarkan musik, berkreasi, kerja, main-main, sampe perbuatan yang dosa kayak nonton bokep dan hacking dkk. bisa dengan mudah dikerjakan sama Komputer.

    Saya kenal hacker Indonesia yang religius..

     
  • At 3.10.06, Blogger Si Iyo

    Saya kenal hacker Indonesia yang religius..

    Alhamdulillah.

     
  • At 5.10.06, Anonymous Anonymous

    hacker tapi religius ?
    semoga cepet tobat deh.

     
  • At 5.10.06, Anonymous Anonymous

    visit irmaba.com.... syar'i lhooo...

     
  • At 6.10.06, Blogger Muhammad Rivai

    Wah Yo,

    Kedalaman analisa kamu membuat saya malu dan tertegun-tegun :-). Bener banget apa yang kamu bilang itu. Lha saya, sampai hampir setengah Ramadhan tahun ini belum tarawih barang sebiji. Giliran buka puasa masih sempet bikin saingan perut kamu itu.

    Malu hati jadinya Yo. Thanks banget deh.

    Vavai
    http://blog.vavai.com

     
  • At 6.10.06, Anonymous Anonymous

    Sepakat..!
    Jadikan ramadhan sbg sarana evaluasi diri kita dan back to fitrah..

    Siapa tau besok atau sesudah posting ini..,kita dipanggil kembali oleh Nya..
    *kita tidak akan pernah tau waktunya..*

     
  • At 9.10.06, Anonymous Anonymous

    bagus euy postingna...
    tapi (sorry) kurang yakin deh kalau ini si iyo yang itu...

     
  • At 9.10.06, Blogger Si Iyo

    si iyo yang itu? yang mana?

     
  • At 14.10.06, Anonymous Anonymous

    salam kenal, iyoo!!

    aku lyla, kamu siapa?? *LHO???*

    yups2,, seharusnya refleksi diri itu nggak cuma dari mulut.. harus serius.. tapi itu dia, nggak gampang..

     
  • At 18.10.06, Anonymous Anonymous

    weleh weleh yo.........gw sampe terenyuh setelah baca tulisan lo...gw malu bro....tulisan lo penggambaran diri gw banget....bantu doain gw ya...biar tobat....wassalam

     
  • At 18.10.06, Blogger Trisno

    great bro...gw jadi malu ama anak kecil kayak lo...kecil umur tapi gede pemikirannya...tulisan lo penggambaran gw banget...tolong bantuin doa ya...biar gw bisa tobat...wassalam

     
  • At 26.10.06, Anonymous Anonymous

    gak salah si yo,,
    banyak juga orang yang me-nuhan-kan benda mati, karena kalau kata dewi lestari:
    terkadang manusia tidak dapat bersaing dengan benda mati, dan benda mati sering mendapatkan hal-hal yang paling kita inginkan.
    for instance, gebetan kita bisa aja tiap hari kerjaannya meluk guling, padahal boro2 deh kita disapa juga engga. ngiri kan ama guling?
    yang pasti, kalau Tuhan, secinta2nya kita sama benda mati, Dia gak mungkin iri. Karena Dia bisa mendapatkan kita kapanpun Dia mau. Lewat kesedihan, lewat kemauan kita, ataupun lewat syukur yang kita ucap ketika dia beri kegembiraan.
    Jadi, selama kita mencinta dengan tulus(walaupun sama benda mati),mungkin Tuhan ngerti.
    (atau mungkin comment ini hanya salah satu figur defensif saya? haha.Hanya Tuhan yang tahu)

    oia, salam kenal iyo. I read ur blog cos dari reference-nya WW. u are definately a reflector ( a guy that shines and acts like a mirror, with ur writings i see myself. although it's simply about u, eh?)

    sori panjang banget ;P

     
  • At 27.10.06, Anonymous Anonymous

    Amazing,

    I completely agree with you even now I would've called myself an atheist sometimes. It's true you are an empty being without God, and I've realized that these last couple of days.
    God bless you young man - I think destiny has something in store for you.

    From Silicon Valley,
    Satrio Mahanto

     
  • At 7.11.06, Blogger priyatnadp

    jadi malu..belum ngaji lagi sejak ramadhan. ramadhan rama rame tapi ngga semua orang mau rame rame ikutan malu.

     
  • At 7.11.06, Blogger ikeow

    *speechles..*

    aku link ya blognya :)